Menurut Al-Qur’an, ternyata pergerakan Matahari itu dikatakan (cukup) beredar saja dan tidak menyebut salah satu dari jenis pergerakan yang selama ini kita kenal, yakni Heliosentris atau Geosentris, atau teori modern sekalipun. Mengapa Al-Qur’an bersikap demikian..? Inilah rahasia Allah yang menjadikan nilai-nilai dalam Al-Qur’an itu benar-benar mukjizat…
Al-Qur’ân merupakan dasar pertama dan utama yang berisi informasi dan petunjuk yang mengarahkan manusia ke pemahaman yang benar termasuk di dalamnya pemahaman tentang pergerakan Matahari. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apa konsep pergerakan Matahari menurut Al-Qur’ân.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan sumber utama Al-Qur’ān dan beberapa kitab tafsir yakni karya : Al-Thobarî, Ibn Katsîr, Al-Zamakhsyarî, Fakhruddin Al-Rāzî, Thanthawî Jauharî (Al-Jawāhir), Muhammad Quraish Shihāb (Al-Mishbāh), dan Kementerian Agama RI (Al-Qurān dan Tafsirnya). Metode pemahaman yang dipakai adalah metode tematik (metode mawdhû’i).
Kesimpulan yang penulis peroleh adalah sebagai berikut : (1). Konsep Pergerakan Matahari menurut Al-Qur’ân adalah Matahari bergerak atau beredar pada tempat peredarannya. Pergerakan ini serupa seperti peredaran Bulan yang akan kembali ke tempat permulaannya setelah melakukan satu kali peredaran.