
Di tinjau pada suatu benda tegar,
misalnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke dalam kolam renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. Peloncat ini berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Secara keseluruhan peloncat tersebut bergerak dalam lintasan parabola. Perhatikan gambar berikut ini
misalnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke dalam kolam renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. Peloncat ini berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Secara keseluruhan peloncat tersebut bergerak dalam lintasan parabola. Perhatikan gambar berikut ini
Gambar 1: seorang yang meloncat ke air dengan berputar
Jadi lintasan gerak translasi dari
benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari letak titik berat benda
tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting
dalam menggambarkan gerak benda tegar.
Cara untuk mengetahui letak titik
berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk benda-benda yang memiliki
simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola dan
lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat
pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak
lain adalah sumbu simetrinya.
Gambar 2: Orang ini berada dalam keseimbangan
Kesetimbangan disini adalah
kesetimbangan statis. Kesetimbangan statis yang di maksud adalah jumlah gaya
yang bekerja pada benda itu sama dengan nol. Kesetimbangan statik ada tiga
macam, yaitu : kesetimbangan stabil, kesetimbangan labil, dan kesetimbangan netral.
Kursi goyang merupakan contoh
benda dalam keadaan setimbang stabil. Kesetimbangan stabil ditandai dengan
naiknya letak titik berat benda jika diberi gaya pengganggu. Setelah gaya
pengganggunya hilang, benda akan kembali pada keadaan semula. Gaya pengganggu
yang dimaksud adalah seseorang atau benda tegar yang diletakkan diatas kursi
goyang sehingga kursi akan mengalami naik turun. Jika benda tegar atau
seseorang itu dipindahkan ke tempat lain maka kursi tersebut akan kembali ke
posisi awal.
Balok merupakan contoh
kesetimbangan labil. Kesetimbangan labil ditandai dengan turunnya letak titik
berat benda jika diberi gaya pengganggu. Setelah gaya pengganggunya hilang,
benda tidak kembali pada kedudukan semula. Gaya pengganggu dimisalkan adalah tikus.
Jika tikus menabrak balok maka balok akan bergerak yang mengakibatkan titik
berat dari balok akan turun.
Kelereng jika diletakkan di lantai
licin atau datar merupakan contoh dari kesetimbangan netral. Kesetimbangan
netral ditandai dengan tidak berubahnya posisi titik berat sebelum dan sesudah
diberi gaya pengganngu. Apabila kelereng diberi gangguan, titik berat kelereng
tidak akan mengalami perubahan ketinggian. Setelah gangguan dihilangkan,
kelereng tetap akan setimbang dalam kedudukannya yang baru.
Itulah yang merupakan kesetimbangan
benda tegar. Jika lebih diteliti lagi, di lingkungan sekitar kita, semua benda
mengalami kesetimbangan benda tegar. Tidak hanya benda melainkan seorang
manusia juga bisa mengalami kesetimbangan.
Daftar
rujukan:
Cahyono,
Nuri. 2011. Permainan Tradisional
Berteknologi Tapi Tetap Berbudaya. (Online), http://permata-nusantara.blogspot.com/2009/03/asal-usul-dolanan-kelereng.html,
di akses 6 Desember 2013.
Fendi dan
Purwoko. 2010. Fisika 2 SMA Kelas XI.
Jakarta: Yudhistira.
Irwanto, Bobby. 2012. Balo-Balok Pensil Warna. (online), http://bobbyirwanto.wordpress.com/2012/10/14/drawing-principle/img_3972/,
di akses 6 Desember 2013.
Sulis.
2012. Kursi Goyang.(online), http://sulishumasppsc.wordpress.com/artikel/kursi-goyang/,
di akses 6 Desember 2013.
No comments:
Post a Comment